Sabtu, 10 Januari 2009

Ilmu Yang Manfa'at

KH Thohari Idris berceramah tetang masalah kesabaran menghadapi cobaan di pondok karena jauh dari orang tua, sandal sering di ghosob(dipinjam tanpa izin) dan lain sebagainya. Setelah Pak Kyai berceramah ada salah satu murid yang mencoba kesabaran Pak Kyai tersebut,"Coba ah sandal Pak Kyai kubuang di depannya marah ga ya???," kata Harun dalam hati kecilnya. Harun mendahului KH Thohari Idris dan ketika tepat di depan masjid Harun langsung melempar sandal Pak Kyai, KH Thohari Idris melihatnya dan langsung memanggil Harun, dengan hati yang tidak merasa bersalah Harun mendekati Kyai tersebut,"Ah gue tendang juga mati lu," kata Harun dalam hatinya. KH Thohari memarahinya habis-habisan, tetapi dengan santainya Harun menjawab," Kata Pak Kyai tadi kita harus sabar, tetapi kok malah marahin Harun sih. Gimana Pak Kyai ini tak mempertanggung jawabkan perkataannya". KH Thohari hanya tersenyum dan menjawab,"Dasar kamu ini murid bodoh, masa sandal gurumu kamu buang, kamu mau tak dapat berkah dari gurumu?".

Cerita di atas mengandung makna tersendiri, yaitu bahwa Pak Kyai hanya memiliki ilmu teori, tetapi tidak pada perbuatannya. Maka dari itu ilmu Pak Kyai ini belum bisa dibilang bermanfaat karena hanya teori tidak pada prilakunya, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang membawa pemilik ilmu tersebut makin dekat dengan Allah bukan sebaliknya. Kita harus tahu toeri, tetapi kita juga harus mengamalkannya dengan perbuatan kita agar ilmu kita tidak sia-sia.

Pertemuan kita di suatu hari yang begitu indah, pertemuan yang menjadikan ukhuwah di antara kita, ukhuwah yang sangat erat. Bertemu dengan kalian bagaikan mimpi, kalian adalah orang yang mengerti aku, kalian dengar apa yang aku keluhkan, terimalah aku menjadi keluarga kalian setelah keluarga kalian yang berada di rumah. Jadikan persaudaraan kita tak akan kalah dengan yang lain, setiap detik nafasku aku selalu bersama kalian walau dalam kesunyian yang sepi. Akankah persahabatan kita bertahan sampai aku meraih citi-citaku bahkan aku ingin lebih dari itu. Aku ingin kebersamaan ini terus mengalir seiring alunan darahku, kalian adalah matahari yang menghangatkanku, kalian adalah burung-burung yang bernyanyi di pagi hari nyanyian kalian adalah kebahagianku.

UNTUK IBU TERSAYANG

Ibu kau menyayangiku
Ibu kau mengasihiku
Ibu jasamu kepadaku tak akan kulupakan
Darah mengalir di sekujur tubuh
Setelah kau susah payah melahirkanku
Darah tak berarti buatmu
Yang berarti adalah anakmu
Pertama yang kau tanya kepada dokter
Adalah anakmu
Kau tak peduli sakit yang telah kau rasa
Kau tak peduli pengorbanan yang kau beri
Kau selalu ada di dalam hatiku
Cinta kasih yang suci
Dari belaian lembutmu
Kasih yang tak tertandingi
Yang kau berikan kepadaku
Ibu kaulah sekolah pertamaku
Kaulah yang mengajariku
Kaulah yang mengenalku pada-Nya
Sebagai Sang Pencipta
Kaulah yang selalu mendo’akanku
Tidak ada kasih sesuci kasih ibu

Analisa Perkuatan Keretakan Dinding Penahan Tanah Pada Jembatan Sungai Kuning Sleman

Alternatif perkuatan keretakan dinding penahan tanah untuk badan jalan yang mengalami keretakan akibat beban. Keretakan yang terjadi pada dinding penahan tanah yang terbuat dari pasangan batu ini terjadi akibat beban berlebih yang diakibatkan oleh hujan pada saat selesai pelaksanaan. Panjang dinding kurang lebih 150 m dengan ketinggian bervariasi dari elevasi nol dari muka tanah sampai ketinggian 6 m. Hujan deras yang terjadi dilokasi menyebabkan dinding retak dan turun (settle) pada pondasi. Stabilitas perkuatan dari tembok penahan tanah pada jembatan sungai kuning, Sleman Yogyakarta, dianalisis ulung stabilitas tembok tanah untuk mengatasi keretakan yang terjadi. Dari tulisan ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tembok kurang lebar untuk mendapatkan keamanan yang cukup. Konstruksi turap diusulkan sebagai alternatif pertama sistem perkuatan tembok. Alternatif lain dapat meliputi beton kantilever atau sistem angker. Pada perkuatan ini disarankan untuk memperhatikan faktor keamanan dan kemudahan dalam pelaksanaan.

GHOST KILL

Pada suatu malam yang sangat sunyi, tak terdengar suara apapun, kulangkahkan kaki yang berat ini di villa yang sangat endeso. Ku tak biasa di desa, tetapi aku biasa di rumah yang megah sekali(mepet sawah nyebrang kali), aku tak bisa tidur padahal jam sudah menunjukan pukul 11. 30 WIB, aku tak sadar sudah semalam ini aku belum tidur. Aku rebahkan tubuhku agar kubisa tertidur, tetapi percuma saja aku tak bisa tidur. Terdengar suara yang berbau tajam, aktual terpercaya, aku cari sura itu di villa yang berada di desa ini, suaranya makin terdengar jelas, aku dekati. Aku sudah berada di depan pintu kamar yang terdengar suara tadi, perlahan aku harus membuka pintu ini dan ternyata............................, ada sesosok makhluk yang menakutkan, tetapi lebih mirip nenek-nenek deh dan ada sesosok anak kecil ah mungkin cucunya yang lagi nyabutin uaban neneknya. Nenek itu kesakitan saat dicabutin ubannya pantesan aje suaranya tajam, aktual,terpercaya(kaya liputan 6 petang ja nih)

Gelap....

hatiku merana seperti tak ada sinar
yang selalu menerangiku
dalam kegelapan jahiliyah yang masih ada
aku mencoba menyari sinar
sinar yang sudah redup dalam kehidupanku
aku terjatuh tak ada cahaya
dalam mencari cahaya tersebut
aku selalu menghadapi rintangan
KUTU kupret mati lampu
teriak seseorang di sebelahku
mengganggu ketenanganku
Hari ini Rizis pergi ke sekolah dengan niat yang begitu murni untuk mencari ilimu. Sesampainya di sekolah ia melihat cewek cantik dengan segala kelebihannya, ia pun tertarik, cewek cantik tadi berjalan di depannya dengan penuh pesona, hatinya pun seperti bernyanyi "Terpesona kupada pandangan pertama dan tak kuasa penahan kentutku, senyumanmu selalu menemani malamku di atas pohon kau bernyanyi(kaya kuntil anak aja). Dengan segala keberaniannya Rizis pun menembak cewek tadi yang tak lain bernama Khulaifah, ia kirimkan surat kepadanya, ia taruh di dalam laci mejanya. ia menuliskan di dalam surat itu:
Pertama aku melihat hatimu berdebar hatiku
Kau berikan senyuman yang menggilakanku
Malu rasanya hati ini berterus terang kepadamu
Sebenarnya aku jatuh ..... aaaaa
Ketike melihatmu
Sepulang sekolah Rizis langsung mendapat balasan surat yang baru tadi dia kirim. Ia buka perlahan kertas yang terlipat itu ia baca dengan hati berdebar. Ia pun membacanya, terbaca sebuah tulisan yang singkat yaitu: "Aku tahu kamu jatuh makanya kamu malu mengatakannya kepadaku lagian ngeliat aku aja sampe meleng kasian deh lu?!!???"